Halaman

Sabtu, 27 April 2013

Streaching

Bagaimana gerakan Streaching????

berikut kita jabarkan sedikit mengenai gerak streaching (pemanasan/peregangan)

Sistematika Gerak Pemanasan
Gerakan pemanasan sebelum berjalan studi mengungkapkan, dengan melakukan gerakan peregangan yang stabil merupakan cara yang lebih baik untuk melumasi persendian, menurunkan risiko cidera, dan memperlancar peredaran darah pada otot-otot berjalan kita.
Cobalah 4 gerakan pemanasan untuk berjalan dari Tom Dooley, pelatih berjalan national dari the Leukemia and Lymphoma Society's Team in Training, berikut ini sebelum melangkah kaki kita melakukan latihan selanjutnya.
a.    Hurdles (melonggarkan panggul yang tegang)
Seimbangkan badan kita dengan bertumpu pada kaki kanan (gunakan kursi atau dinding sebagai pegangan), lalu tekuk kaki kiri hingga tumit berada di belakang kita. Arahkan kaki kiri ke arah luar kiri dan ke depan seperti menggambar lingkaran dengan lutut. Lakukan 15 kali, lalu ganti dengan kaki yang lain.
b.    Windmills (mengendurkan bahu dan leher)
Berdiri dengan satu tangan dianggkat. Putar tangan kita seperti sedang melakukan gerakan berenang gaya punggung. Lakukan 15 putaran, kemudian tukar dengan tangga yang lain dan ulangi.
c.    Foot Rock-Over (meregangkan telapak kaki)
Berdiri dengan kaki telapak kaki kanan rata berjarak kira-kira 36 cm dibelakang kaki kiri, lalu angkat jari-jari kaki kiri. Pindahkan beban ke arah depan, dibarengi dengan menurunkan kaki kiri dan angkat tumit kaki kanan. Kembalilah ke posisi awal, lakukan 15 kali. Ganti kaki dan ulangi.
d.   Heel Raises ( menguatkan betis)
Berdiri dengan melebarkan kaki sebesar pinggul, taruh tangan di kursi atau dinding sebagai pegangan (bila perlu). Anggkat tumit dan berdiri di atas jari-jari kaki selama 2 detik, lalu turunkan. Lakukan 15 kali. Ulangi berdiri dengan tumit dan jari kaki diangkat, lalu berdiri dengan jari kaki dan tumit diangkat.

Fungsi/Manfaat dan Cara Pemanasan & Peregangan Sebelum Olahraga
Mungkin anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau warming up sebelum berolahraga. Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk melakukan pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di lapangan. Minimal kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling di jalan-jalan luar sekitar sekolah. Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal senam pasti pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.
Mungkin ada bertanya-tanya kenapa pemanasan harus dilakukan? apa fungsi dan manfaat dari melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik berat seperti olahraga? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin belum terjawab hingga saat ini. Yang pasti pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum olahraga. Daripada menyesal kemudian karena tidak memanaskan diri, maka lakukanlah pemanasan walaupun hanya sebentar saja.
a.    Fungsi / Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga
Olahraga melibatkan pergerakan otot, sendi dan tulang dalam intensitas yang cukup besar. Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja lebih berat. Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga itu sendiri adalah untuk menguatkan otot, tulang, jantung, paru-paru dan memperlancar peredaran darah.
b.   Jenis/Bentuk Pemanasan Yang Cepat dan Mudah
Pemanasan atau warming up bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan tanpa biaya, yaitu dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di tempat, dan lain-lain. Cukup sampai tubuh kita berkeringat, terasa panas dan merasa cukup pemanasannya kurang lebih 5 sampai 15 menit bisa dilanjutkan dengan peregangan otot atau streching selama beberapa menit agar otot lebih lentur digunakan nantinya.
c.    Efek, Dampak, dan Akibat Tidak Melakukan Pemanasan Olahraga
Tanpa melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan aktivitas olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang dapat mengakibatkan cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya
d.   Peregangan / Streching Yang Baik dan Benar
Setelah melakukan pemanasan yang membuat sedikit keluar keringat, maka dilanjutkan dengan peregangan otot atau strenching. Baik pemanasan maupun peregangan harus dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan rendah jangan terlalu berlebihan. Jika dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan sampai belum olahraga sudah merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan dengan benar maka tubuh akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga. Lalu berolahragalah dengan perasaan riang gembira tanpa paksaan dan lupakanlah semua masalah yang ada.

Tambahan :
Kenali diri anda sendiri dan pilih olahraga yang tepat untuk menghindari kematian mendadak saat olahraga. Jika anda termasuk yang fisiknya lemah dan jarang olahraga sebaiknya menghindari olahraga yang butuh kerja berat jantung seperti sepakbola, futsal, bola basket, tenis, bulutangkis, dan lain sebagainya. Contoh aktivitas olahraga yang ringan dan menyehatkan serta bisa dilakukan hampir semua orang adalah jalan cepat 30 menit beberapa kali seminggu. Selamat berolahraga, Salam olahraga!

Beberapa Hal Penting Mengenai Peregangan
Peregangan adalah salah satu bentuk persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri. Pada perguruan beladiri moderen biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik. Pada kesempatan ini sebagai pendahuluan akan diuraikan beberapa manfaat melakukan pemanasan, peregangan, serta beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan peregangan.
Sebelum melakukan peregangan sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up), walaupun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program latihan permulaan yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat hendak melakukan aktivitas olahraga.
Beberapa manfaat melakukan pemanasan adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
2.      Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif.
3.      Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).
4.      Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
5.      Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
6.      Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.
7.      Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
8.      Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet
9.      Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
10.  Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang da terjadi peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis.
Intensitas dan lamanya waktu dalam melakukan pemanasan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik atlet dan kondisi yang ada. Pada intinya, pemanasan tersebut harus dilakukan cukup intensif untuk meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan berkeringat, akan tetapi jangan melakukan pemanasan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan keletihan. Pada cuaca yang dingin latihan pemanasan tersebut dapat dilakukan secara lebih intensif lagi.
Setelah selesai melakukan pemanasan, barulah mulai melakukan peregangan. Salah satu tujuan peregangan adalah untuk mencapai kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggerakkan otot beserta persendian pada seluruh daerah pergerakan. Meskipun demikian, peregangan hanya bermanfaat apabila dilakukan secara benar sebagaimana mestinya. Beberapa alasan mengapa para atlet melakukan peregangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kelenturan tubuhnya adalah sebagai berikut:
1.      Dapat meningkatkan kebugaran fisik seorang atlet.
2.      Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang terlatih.
3.      Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik atlet.
4.      Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet.
5.      Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot (kram)
6.      Dapat mengurangi risiko cedera punggung
7.      Dapat mengurangi rasa nyeri otot.
8.      Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat menstruasi bagi atlet wanita.
9.      Dapat mengurangi ketegangan otot.

Di samping manfaat tersebut di atas, ternyata pada beberapa hal tertentu peregangan tidak dianjurkan untuk dilakukan, bahkan boleh dikatakan jangan dilakukan bagi orang-orang yang berada dalam keadaan sebagai berikut:
1.    Tulang sukar digerakkan.
2.    Sedang mengalami patah tulang.
3.    Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala peradangan atau infeksi akut pada daerah sekitar sendi.
4.    Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala osteoporosis.
5.    Terjadi rasa sakit yang akut dan menyiksa pada pergerakan sendi maupun pada saat pemanjangan otot (elongasi).
6.    Baru mengalami cedera keseleo atau ketegangan pada otot.
7.    Sedang menderita karena penyakit tertentu pada pembuluh darah maupun penyakit kulit.
8.    Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan.

Sebelum memulai melakukan program peregangan anda harus memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
1.        Berkunjung ke dokter dan melakukan pemeriksaan medis setiap akan memulai program latihan.
2.        Selalu mengutamakan keselamatan anda dan menghindari cedera pada tubuh anda.
3.        Identifikasikan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan realistis dalam melakukan peregangan.
4.        Tidak melakukan peregangan segera setelah makan.
5.        Perut dalam keadaan kosong sebelum melakukan peregangan, demikian juga kandung kemih.
6.        Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
7.        Sebaiknya menanggalkan perhiasan yang dipakai.
8.        Hindari gula-gula, manisan, dan permen karet.
9.        Memilih tempat yang bersih dan tenang.
10.    Lakukan peregangan pada permukaan tempat yang tidak licin (mempergunakan alas atau matras yang kuat).

Sebelum mulai melakukan peregangan rutin, usahakan selalu mengikuti pedoman berikut :
1.        Latihan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan peregangan.
2.        Tingkatkan sikap mental positif.
3.        Identifikasi kelompok otot yang akan diregangkan.
4.        Lakukanlah gerakan-gerakan peregangan secara perlahan-lahan dan berirama.
5.        Gunakan instruktur yang tepat dan berusaha melakukan gerakan peregangan secara benar dan terarah.
6.        Menghirup udara secara normal dan tanpa beban serta tekan hembusan napas (secara perlahan-lahan) pada saat melakukan gerakan peregangan.
7.        Lakukan peregangan selama 20 - 30 detik kemudian rileks. Jangan memaksa melakukan peregangan di luar kemampuan tubuh anda.
8.        Berkonsentrasi dan menghayati aktivitas peregangan.
9.  Mengantisipasi dan berkomunikasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi apabila melakukan peregangan dengan teman anda.
10.    Mengawali dan mengakhiri setiap gerakan peregangan dengan hati-hati.

Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  Bagaimana gerakan Streaching????

berikut kita jabarkan sedikit mengenai gerak streaching (pemanasan/peregangan)

Sistematika Gerak Pemanasan
Gerakan pemanasan sebelum berjalan studi mengungkapkan, dengan melakukan gerakan peregangan yang stabil merupakan cara yang lebih baik untuk melumasi persendian, menurunkan risiko cidera, dan memperlancar peredaran darah pada otot-otot berjalan kita.
Cobalah 4 gerakan pemanasan untuk berjalan dari Tom Dooley, pelatih berjalan national dari the Leukemia and Lymphoma Society's Team in Training, berikut ini sebelum melangkah kaki kita melakukan latihan selanjutnya.
a.    Hurdles (melonggarkan panggul yang tegang)
Seimbangkan badan kita dengan bertumpu pada kaki kanan (gunakan kursi atau dinding sebagai pegangan), lalu tekuk kaki kiri hingga tumit berada di belakang kita. Arahkan kaki kiri ke arah luar kiri dan ke depan seperti menggambar lingkaran dengan lutut. Lakukan 15 kali, lalu ganti dengan kaki yang lain.
b.    Windmills (mengendurkan bahu dan leher)
Berdiri dengan satu tangan dianggkat. Putar tangan kita seperti sedang melakukan gerakan berenang gaya punggung. Lakukan 15 putaran, kemudian tukar dengan tangga yang lain dan ulangi.
c.    Foot Rock-Over (meregangkan telapak kaki)
Berdiri dengan kaki telapak kaki kanan rata berjarak kira-kira 36 cm dibelakang kaki kiri, lalu angkat jari-jari kaki kiri. Pindahkan beban ke arah depan, dibarengi dengan menurunkan kaki kiri dan angkat tumit kaki kanan. Kembalilah ke posisi awal, lakukan 15 kali. Ganti kaki dan ulangi.
d.   Heel Raises ( menguatkan betis)
Berdiri dengan melebarkan kaki sebesar pinggul, taruh tangan di kursi atau dinding sebagai pegangan (bila perlu). Anggkat tumit dan berdiri di atas jari-jari kaki selama 2 detik, lalu turunkan. Lakukan 15 kali. Ulangi berdiri dengan tumit dan jari kaki diangkat, lalu berdiri dengan jari kaki dan tumit diangkat.

Fungsi/Manfaat dan Cara Pemanasan & Peregangan Sebelum Olahraga
Mungkin anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau warming up sebelum berolahraga. Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk melakukan pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di lapangan. Minimal kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling di jalan-jalan luar sekitar sekolah. Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal senam pasti pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.
Mungkin ada bertanya-tanya kenapa pemanasan harus dilakukan? apa fungsi dan manfaat dari melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik berat seperti olahraga? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lain yang mungkin belum terjawab hingga saat ini. Yang pasti pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum olahraga. Daripada menyesal kemudian karena tidak memanaskan diri, maka lakukanlah pemanasan walaupun hanya sebentar saja.
a.    Fungsi / Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga
Olahraga melibatkan pergerakan otot, sendi dan tulang dalam intensitas yang cukup besar. Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja lebih berat. Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga itu sendiri adalah untuk menguatkan otot, tulang, jantung, paru-paru dan memperlancar peredaran darah.
b.   Jenis/Bentuk Pemanasan Yang Cepat dan Mudah
Pemanasan atau warming up bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan tanpa biaya, yaitu dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di tempat, dan lain-lain. Cukup sampai tubuh kita berkeringat, terasa panas dan merasa cukup pemanasannya kurang lebih 5 sampai 15 menit bisa dilanjutkan dengan peregangan otot atau streching selama beberapa menit agar otot lebih lentur digunakan nantinya.
c.    Efek, Dampak, dan Akibat Tidak Melakukan Pemanasan Olahraga
Tanpa melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan aktivitas olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang dapat mengakibatkan cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya
d.   Peregangan / Streching Yang Baik dan Benar
Setelah melakukan pemanasan yang membuat sedikit keluar keringat, maka dilanjutkan dengan peregangan otot atau strenching. Baik pemanasan maupun peregangan harus dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan rendah jangan terlalu berlebihan. Jika dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan sampai belum olahraga sudah merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan dengan benar maka tubuh akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga. Lalu berolahragalah dengan perasaan riang gembira tanpa paksaan dan lupakanlah semua masalah yang ada.

Tambahan :
Kenali diri anda sendiri dan pilih olahraga yang tepat untuk menghindari kematian mendadak saat olahraga. Jika anda termasuk yang fisiknya lemah dan jarang olahraga sebaiknya menghindari olahraga yang butuh kerja berat jantung seperti sepakbola, futsal, bola basket, tenis, bulutangkis, dan lain sebagainya. Contoh aktivitas olahraga yang ringan dan menyehatkan serta bisa dilakukan hampir semua orang adalah jalan cepat 30 menit beberapa kali seminggu. Selamat berolahraga, Salam olahraga!

Beberapa Hal Penting Mengenai Peregangan
Peregangan adalah salah satu bentuk persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri. Pada perguruan beladiri moderen biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik. Pada kesempatan ini sebagai pendahuluan akan diuraikan beberapa manfaat melakukan pemanasan, peregangan, serta beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan peregangan.
Sebelum melakukan peregangan sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up), walaupun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program latihan permulaan yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat hendak melakukan aktivitas olahraga.
Beberapa manfaat melakukan pemanasan adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
2.      Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif.
3.      Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).
4.      Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
5.      Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.
6.      Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.
7.      Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
8.      Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet
9.      Mengurangi adanya ketegangan pada otot.
10.  Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang da terjadi peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis.
Intensitas dan lamanya waktu dalam melakukan pemanasan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik atlet dan kondisi yang ada. Pada intinya, pemanasan tersebut harus dilakukan cukup intensif untuk meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan berkeringat, akan tetapi jangan melakukan pemanasan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan keletihan. Pada cuaca yang dingin latihan pemanasan tersebut dapat dilakukan secara lebih intensif lagi.
Setelah selesai melakukan pemanasan, barulah mulai melakukan peregangan. Salah satu tujuan peregangan adalah untuk mencapai kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggerakkan otot beserta persendian pada seluruh daerah pergerakan. Meskipun demikian, peregangan hanya bermanfaat apabila dilakukan secara benar sebagaimana mestinya. Beberapa alasan mengapa para atlet melakukan peregangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kelenturan tubuhnya adalah sebagai berikut:
1.      Dapat meningkatkan kebugaran fisik seorang atlet.
2.      Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang terlatih.
3.      Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik atlet.
4.      Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet.
5.      Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot (kram)
6.      Dapat mengurangi risiko cedera punggung
7.      Dapat mengurangi rasa nyeri otot.
8.      Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat menstruasi bagi atlet wanita.
9.      Dapat mengurangi ketegangan otot.

Di samping manfaat tersebut di atas, ternyata pada beberapa hal tertentu peregangan tidak dianjurkan untuk dilakukan, bahkan boleh dikatakan jangan dilakukan bagi orang-orang yang berada dalam keadaan sebagai berikut:
1.    Tulang sukar digerakkan.
2.    Sedang mengalami patah tulang.
3.    Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala peradangan atau infeksi akut pada daerah sekitar sendi.
4.    Telah teridentifikasi maupun terdapat gejala osteoporosis.
5.    Terjadi rasa sakit yang akut dan menyiksa pada pergerakan sendi maupun pada saat pemanjangan otot (elongasi).
6.    Baru mengalami cedera keseleo atau ketegangan pada otot.
7.    Sedang menderita karena penyakit tertentu pada pembuluh darah maupun penyakit kulit.
8.    Terdapat pengurangan atau penurunan fungsi pada daerah pergerakan.

Sebelum memulai melakukan program peregangan anda harus memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
1.        Berkunjung ke dokter dan melakukan pemeriksaan medis setiap akan memulai program latihan.
2.        Selalu mengutamakan keselamatan anda dan menghindari cedera pada tubuh anda.
3.        Identifikasikan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan realistis dalam melakukan peregangan.
4.        Tidak melakukan peregangan segera setelah makan.
5.        Perut dalam keadaan kosong sebelum melakukan peregangan, demikian juga kandung kemih.
6.        Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
7.        Sebaiknya menanggalkan perhiasan yang dipakai.
8.        Hindari gula-gula, manisan, dan permen karet.
9.        Memilih tempat yang bersih dan tenang.
10.    Lakukan peregangan pada permukaan tempat yang tidak licin (mempergunakan alas atau matras yang kuat).

Sebelum mulai melakukan peregangan rutin, usahakan selalu mengikuti pedoman berikut :
1.        Latihan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan peregangan.
2.        Tingkatkan sikap mental positif.
3.        Identifikasi kelompok otot yang akan diregangkan.
4.        Lakukanlah gerakan-gerakan peregangan secara perlahan-lahan dan berirama.
5.        Gunakan instruktur yang tepat dan berusaha melakukan gerakan peregangan secara benar dan terarah.
6.        Menghirup udara secara normal dan tanpa beban serta tekan hembusan napas (secara perlahan-lahan) pada saat melakukan gerakan peregangan.
7.        Lakukan peregangan selama 20 - 30 detik kemudian rileks. Jangan memaksa melakukan peregangan di luar kemampuan tubuh anda.
8.        Berkonsentrasi dan menghayati aktivitas peregangan.
9.  Mengantisipasi dan berkomunikasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi apabila melakukan peregangan dengan teman anda.
10.    Mengawali dan mengakhiri setiap gerakan peregangan dengan hati-hati.

»»  READMORE...
»»  READMORE...

Pengertian Pendidikan Jasmani

Apa itu Pendidikan Jasmani???
Untuk menjawab pertanyaan diatas, berikut ini dicantumkan beberapa pengertian mengenai Pendidikan Jasmani menurut beberapa para ahli.
silahkan dilihat :


  1. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila (Abdul Gafur, 1983:8-9).
  2. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktifitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut (Nixon and Cozens, 1963: 51).
  3. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada dominan-dominan pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif (Duer dan Pangrazi, 1989: 1).
  4. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional (Bucer, 1979).
  5. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional (Ateng, 1993).
  6. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani , pertumbuhan, , kecerdasan dan pembentukan karakter (MENPORA, 1984).
  7. Pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan gerak manusia (Seaton, 1974).
  8. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasi potensi aktifited (aktifitas) manusia yang berupa sikap tidak dari karya untuk diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan (Engkos Kosasih, 1983:4)
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  Apa itu Pendidikan Jasmani???
Untuk menjawab pertanyaan diatas, berikut ini dicantumkan beberapa pengertian mengenai Pendidikan Jasmani menurut beberapa para ahli.
silahkan dilihat :


  1. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila (Abdul Gafur, 1983:8-9).
  2. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktifitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut (Nixon and Cozens, 1963: 51).
  3. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada dominan-dominan pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif (Duer dan Pangrazi, 1989: 1).
  4. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional (Bucer, 1979).
  5. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional (Ateng, 1993).
  6. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan jasmani , pertumbuhan, , kecerdasan dan pembentukan karakter (MENPORA, 1984).
  7. Pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan gerak manusia (Seaton, 1974).
  8. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasi potensi aktifited (aktifitas) manusia yang berupa sikap tidak dari karya untuk diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan (Engkos Kosasih, 1983:4)
»»  READMORE...
»»  READMORE...

Senin, 24 Desember 2012

Cantigi Dempo


disini ane tuliskan cerita ane,
ini ane perdana mendaki Dempo Mountain dan dari sini lahirnya "CANTIGI DEMPO"







sebenarnya masih ada beberapa teman kami dari pendiri "CANTIGI DEMPO" yang tidak bisa ikut mendaki bersama pada saat itu tertanggal 20-21 Juni 2012 karena mereka memiliki keperluan dan halangan tersendiri, bahkan dari beberapa yang ikut mendaki ini ada yang bukan atau tidak ane anggap sebagai anak "CANTIGI DEMPO" karena alasan tertentu,
yang jelas harapan ane dan kami semua KPA "CANTIGI DEMPO" akan panjang umur sesuai namanya "CANTIGI DEMPO" yang artinya pohon panjang umur atau lebih dikenal dengan pohon KPU yang berasal dari "DEMPO MOUNTAIN".

ane berbagi bukti kenangan dari beberapa foto yang kami abadikan saat kami mendaki pada hari rabu-kamis, tangggan 20-21 Juni 2012.

1. saat dipuncak merapi dempo tanggal 21 Juni 2012 pukul 07.15 AM.




Mari ane ajak berkenalan terlebih dahulu siapa kami yang ikut pendakian pada 21 Juni 2012 ini :

(berdiri dari kiri kekanan)

1. Azmi

2. Hudi Kufuan

3. Eki Dwi Putra Sugiarto

4. Masagus Muhammad Ihsan

5. Muhammad Khairi Amir

6. Muhammad Julkani

7. Nopan Thola'at

8. Marzuki Sugeng Riyadi



(duduk dari kiri kekanan)

9. Aprizal Fikri

10. Muhammad Ramadhani

11. Andreas Arga



2. saat akan turun setelah menginap 1 malam dilembah Dempo Mountain pukul 11.04 AM


3. "Salam Lestari" dari kami anak-anak "CANTIGI DEMPO".


Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  

disini ane tuliskan cerita ane,
ini ane perdana mendaki Dempo Mountain dan dari sini lahirnya "CANTIGI DEMPO"







sebenarnya masih ada beberapa teman kami dari pendiri "CANTIGI DEMPO" yang tidak bisa ikut mendaki bersama pada saat itu tertanggal 20-21 Juni 2012 karena mereka memiliki keperluan dan halangan tersendiri, bahkan dari beberapa yang ikut mendaki ini ada yang bukan atau tidak ane anggap sebagai anak "CANTIGI DEMPO" karena alasan tertentu,
yang jelas harapan ane dan kami semua KPA "CANTIGI DEMPO" akan panjang umur sesuai namanya "CANTIGI DEMPO" yang artinya pohon panjang umur atau lebih dikenal dengan pohon KPU yang berasal dari "DEMPO MOUNTAIN".

ane berbagi bukti kenangan dari beberapa foto yang kami abadikan saat kami mendaki pada hari rabu-kamis, tangggan 20-21 Juni 2012.

1. saat dipuncak merapi dempo tanggal 21 Juni 2012 pukul 07.15 AM.




Mari ane ajak berkenalan terlebih dahulu siapa kami yang ikut pendakian pada 21 Juni 2012 ini :

(berdiri dari kiri kekanan)

1. Azmi

2. Hudi Kufuan

3. Eki Dwi Putra Sugiarto

4. Masagus Muhammad Ihsan

5. Muhammad Khairi Amir

6. Muhammad Julkani

7. Nopan Thola'at

8. Marzuki Sugeng Riyadi



(duduk dari kiri kekanan)

9. Aprizal Fikri

10. Muhammad Ramadhani

11. Andreas Arga



2. saat akan turun setelah menginap 1 malam dilembah Dempo Mountain pukul 11.04 AM


3. "Salam Lestari" dari kami anak-anak "CANTIGI DEMPO".


»»  READMORE...
»»  READMORE...

Sabtu, 22 Desember 2012

Hakikat Konsep Diri

Pendahuluan
Menurut Calhoun dan Acocella, diri adalah “a hypothetical contruct referring to the complex set of physical, behavioral, and psychological processes characteristic of the individual”. Jadi, diri ialah suatu susunan konsep hipotetis yang merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari seseorang. Konsep merupakan gagasan, ide-ide ataupun pemahaman yang dapat membentuk gambaran terhadap mental seseorang secara keseluruhan.
Berdasarkan paragraph diatas, maka disimpulkan bahwa konsep diri adalah pemahaman mengenai diri mencakup komponan fisik,  tingkah laku dan kejiwaan seseorang secara menyeluruh. Proses pembentukan konsep diri seseorang dibentuk melalui faktor internal maupun eksternal dari fenomena yang dialaminya didalam kehidupan maupun melalui pengalaman yang didapat melalui informasi.
Beberapa aspek dari diri antara lain:
  1. Tentang fisik diri, tubuh dan semua aktivitas biologis yang berlangsung didalamnya.
  2. Diri sebagai proses :  suatu aliran akal pikiran, emosi, dan perilaku kita yang konstan. Misalnya apabila mendapat suatu masalah, kita memberikan respon secara emosional, membuat suatu rencana pemecahannya, kemudian melakukan tindakan.
  3. Diri social : akal pikiran dan perilaku yang kita ambil sebagai respons secara umum terhadap orang lain dan masyarakat.Dalam masyarakat, kita mengambil peran tertentu, seperti ayah, anak, dokter, pasien, buruh, majikan, dll dan kita mengidentifikasi diri dengan peran tersebut secara kuat.
  4. Konsep diri anda : apa yang terlintas dalam pikiran anda saat Anda berpikir tentang “saya” atau suatu pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya masing-masing.
  5. Cita diri : apa yang Anda inginkan. Cita diri anda akan menentukan konsep diri anda dengan mengukur prestasi anda yang sebenarnya dibandingkan dengan cita-cita diri yang membentuk konsep diri anda.


HAKIKAT KONSEP DIRI
Diri ialah suatu susunan konsep hipotetis yang merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari seseorang. Sedangkan konsep merupakan gagasan, ide-ide ataupun pemahaman yang dapat membentuk gambaran terhadap mental seseorang secara keseluruhan. Jadi, konsep diri adalah pemahaman mengenai diri mencakup komponan fisik,  sosial, emosional dan kejiwaan (psikologis) seseorang secara keseluruhan.
Proses pembentukan konsep diri seseorang dibentuk melalui faktor internal dan eksternal dari beberapa objek. Konsep diri terbentuk dari dua komponen yaitu :
  1. Komponen Kognitif. Yaitu pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Misalnya, saya anak bodoh, saya anak pintar. Jadi, komponen kognitif akan menjelaskan siapa saya yang akan memberi gambaran tentang diri saya. Gambaran diri (self-picture) tersebut akan membentuk citra diri.
  2. Komponen Afektif. Penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri (self-acceptable), serta penghargaan diri (self-esteem) individu.
Komponen kognitif merupakan data yang bersifat objektif, sedangkan komponen afektif merupakan data yang bersifat subjektif. Konsep diri sendiri, terdiri atas :
¢  Citra Diri (self-image). Misalnya, saya seorang pelajar, saya seorang kakak, saya seorang petinju, saya seorang pesilat, tinggi badan saya 170 cm, dsb.
¢  Penghargaan diri (self-esteem) à suatu penilaian, perkiraan, mengenai kepantasan diri (self worth). Misalnya, saya peramah, saya sangat pandai, dsb.
Menurut Matt Jarvis (2005) dalam buku Dr. Sukirno (2012:84), konsep diri terbentuk setelah individu :
1.      Memiliki citra diri yang positif dan konstruktif
2.      Memiliki pandangan menyeluruh tentang dirinya (memahami atas kelebihan dan kekurangannya)
3.      Memiliki ketahanan menghadapi kemungkinan tentang hambatan dan kegagalan
4.      Memiliki rencana hidup yang mantap
William Brooks menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri :
  1. Self Appraisal-Viewing Self an Object. Suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek dalam komunikasi, atau dengan kata lain, adalah kesan kita terhadap diri kita sendiri.
  2. Reaction and Response of others. Konsep diri dipengaruhi oleh reaksi dan respon orang lain terhadap diri kita.
  3. Roles You Play-Role Taking. Peran merupakan seperangkat patokan, yang membatasi perilaku yang mesti dilakukan oleh individu yang menduduki suatu posisi.
  4. Refences Group. Sikap yang menunjukkan rasa tidak senang atau tidak setuju terhadap kehadiran seseorang, biasanya dijadikan sebagai bahan komunikasi dalam penilaian kelompok terhadap prilaku seseorang. Semakin banyak kelompok rujukan yang menganggap diri kita positif, semakin positif konsep diri kita.

Konsep ide atau proses yang memungkinkan seseorang untuk dapat menyerap dan menyaring informasi yang dianggap penting. Seseorang yang banyak menggagaskan ide-ide akan menjadikan dirinya menjadi individu yang kreatif yang akan menghasilkan rumusan-rumusan atau cara-cara baru dalam menghasilkan suatu produk baru. Gagasan atau ide-ide baru yang menjadikan rumusan, cara ataupun penemuan baru akan dapat meningkatkan kualitas dan atau kuantitas, misalnya seorang pelatih yang menemukan metode baru dalam latihan guna meningkatkan hasil latihan untuk mencapai prestasi tinggi.
Menurut Semiawan dkk (2004), kreatifitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hamper tidak mungkin dirumuskan secara tuntas (dalam buku Dr. Sukirno, 2012:85). Dalam pembentukan terjadinya kreatifitas terhadap diri seseorang, maka seluruh sistem otak manusia akan terlibat secara maksimal. Kreatifitas seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan (kecerdasan) seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kreatifitas orang tersebut.

Komponen yang mempengaruhi terjadinya kreatifitas seseorang adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi kesadaran yang diperoleh dari ketidak sadaran (intuisi).
2.      Kondisi berfikir rasional seseorang yang terukurkan (berfikir).
3.      Kondisi cipta talen produk baru yang diperoleh dari orang lain, tuntutan keterampilan seseorang yang tinggi (pengindraan).
4.      Kondisi perasaan seseorang, dampak emosi yang menuntut kesadaran diri serta aktualitas diri (perasaan).

Sebagai makhluk yang paling mulia dimuka bumi ini dan diberikan akal fikiran, manusia harus menyadari dirinya yang terlibat secara aktif terhadap pengenalan diri sendiri. Manusia memiliki sifat dinamis yang dapat berubah sesuai dengan kondisi situasi, pengalaman dan konsep diri yang dimilikinya. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki individu tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang dimiliki tentang diri sendiri, konsep diri mencakup komponen fisik, psikologis, sosial dan emosional termasuk apresiasi dan prestasi yang telah dicapai.
Konsep diri merupakan persepsi dan gambaran tentang dirinya yang berkaitan dengan nilai, kemampuan dan keterbatasannya. Dengan demikian, konsep diri dapat dikatakan sebagai gambaran keseluruhan mental termasuk semua pikiran dan perasaan yang dimiliki seseorang. Konsep diri dapat dikatakan sebagai kesadaran akan identitas diri sendiri yang ada dalam pandangan diri sendiri. Sehingga konsep diri merupakan totalitas  dari semua apa yang  dapat dikatakan seseorang tentang dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri, maka ia akan dapat melakukan intropeksi diri atau mawas diri sehingga orang tersebut akan memiliki atau mengetahui batas-batas tentang nilai, norma, keunggulan dan kelemahannya.
Konsep diri dapat diarahkan untuk menimbulkan keyakinan pada diri sendiri (percaya diri). Kepercayaan diri menggambarkan kualitas kepribadian seseorang yang bersumber pada konsep diri. Dengan memiliki konsep diri dengan baik, maka seseorang dapat memantapkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dan hambatan hidup akan kemungkinan menghadapi kesuksesan maupun kegagalan. Untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang perlu dilakukan pembenahan terhadap diri sendiri baik dari segi internal maupun eksternal. Dari segi internal berupa sifat, pemikiran, motif, perasaan untuk membentuk persepsi, sikap dan citra diri. Sedangkan dari segi eksternal dapat dilakukan melalui pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan lingkungan sekitar termasuk hambatan yang dialami.
Citra diri terbentuk melalui faktor internal dan eksternal, faktor internal berkaitan dengan kepribadian seperti sikap, nilai, moral maupun intelektual. Sedangkan faktor eksternal didapat dari kematangan, pengalaman dan hasil belajar atau pendidikan. Persepsi diri merupakan hal yang sangat penting, karena akan dapat mempolakan sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pembinaan secara terarah dan kontinu (terus-menerus), maka konsep diri dapat dikembangkan menuju pada sikap positif, berkaitan dengan motivasi untuk berprestasi, kepercayaan diri, rasa harga diri dan selalu berfikri optimis untuk mendapatkan suatu keberhasilan dalam menggapai tujuan. Setiap individu memiliki konsep diri yang berbeda, sesuai dengan pola pikir individu mengenai dirinya sendiri mengenai kesadaran diri akan kelebihan dan kekurangannya. Jadi yang dimaksud konsep diri adalah seseorang yang mampu memandang dirinya dari segi kekurangan dan kelebihannya serta mampu menerima dan menghargai kekurangan dan kelebihan orang lain.
Pembentukan konsep diri dapat juga dilakukan melalui latihan mental untuk meningkatkan kesiapan dan kematangan dalam menghadapi situasi apapun. Konsep diri dan kepercayaan diri berpengaruh terhadap performa seseorang dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu, seperti saat melakukan pertandingan ataupun perlombaan. Semakin matang konsep diri dan kepercayaan diri seseorang maka akan semakin tinggi pula kesetabilan emosinya, hal tersebut dapat terlihat dari performa berupa sikap dan tingkah laku yang ditampilkan seseorang.
Percaya diri merupakan komponen penting dalam diri seseorang, tetapi kepercayaan diri yang berlebihan atau over cofidence tidak baik. Seseorang yang memiliki over cofidence biasanya congkak dan bertindak semaunya. Seseorang yang memiliki over cofidence akan sombong, menganggap enteng lawan, sehingga atlit yang memiliki tabiat over cofidence dapat mengarah pada hal negatif yang akan dapat merugikan diri sendiri. Saat mengalami kegagalan, sering terjadi frustasi dan pada akhirnya atlet tersebut akan berhenti ditengah jalan sebelum memperoleh prestasi tertinggi.


Konsep diri merupakan komponen kejiwaan yang dibentuk melalui faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan dengan sikap dan kepribadian, sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan, pengalaman dan pendidikan yang diperoleh. Semakin tinggi kepribadian dan pendidikan serta pengalaman seseorang, maka konsep dirinya juga akan semakin tinggi pula.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  
Pendahuluan
Menurut Calhoun dan Acocella, diri adalah “a hypothetical contruct referring to the complex set of physical, behavioral, and psychological processes characteristic of the individual”. Jadi, diri ialah suatu susunan konsep hipotetis yang merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari seseorang. Konsep merupakan gagasan, ide-ide ataupun pemahaman yang dapat membentuk gambaran terhadap mental seseorang secara keseluruhan.
Berdasarkan paragraph diatas, maka disimpulkan bahwa konsep diri adalah pemahaman mengenai diri mencakup komponan fisik,  tingkah laku dan kejiwaan seseorang secara menyeluruh. Proses pembentukan konsep diri seseorang dibentuk melalui faktor internal maupun eksternal dari fenomena yang dialaminya didalam kehidupan maupun melalui pengalaman yang didapat melalui informasi.
Beberapa aspek dari diri antara lain:
  1. Tentang fisik diri, tubuh dan semua aktivitas biologis yang berlangsung didalamnya.
  2. Diri sebagai proses :  suatu aliran akal pikiran, emosi, dan perilaku kita yang konstan. Misalnya apabila mendapat suatu masalah, kita memberikan respon secara emosional, membuat suatu rencana pemecahannya, kemudian melakukan tindakan.
  3. Diri social : akal pikiran dan perilaku yang kita ambil sebagai respons secara umum terhadap orang lain dan masyarakat.Dalam masyarakat, kita mengambil peran tertentu, seperti ayah, anak, dokter, pasien, buruh, majikan, dll dan kita mengidentifikasi diri dengan peran tersebut secara kuat.
  4. Konsep diri anda : apa yang terlintas dalam pikiran anda saat Anda berpikir tentang “saya” atau suatu pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya masing-masing.
  5. Cita diri : apa yang Anda inginkan. Cita diri anda akan menentukan konsep diri anda dengan mengukur prestasi anda yang sebenarnya dibandingkan dengan cita-cita diri yang membentuk konsep diri anda.


HAKIKAT KONSEP DIRI
Diri ialah suatu susunan konsep hipotetis yang merujuk pada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan kejiwaan dari seseorang. Sedangkan konsep merupakan gagasan, ide-ide ataupun pemahaman yang dapat membentuk gambaran terhadap mental seseorang secara keseluruhan. Jadi, konsep diri adalah pemahaman mengenai diri mencakup komponan fisik,  sosial, emosional dan kejiwaan (psikologis) seseorang secara keseluruhan.
Proses pembentukan konsep diri seseorang dibentuk melalui faktor internal dan eksternal dari beberapa objek. Konsep diri terbentuk dari dua komponen yaitu :
  1. Komponen Kognitif. Yaitu pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Misalnya, saya anak bodoh, saya anak pintar. Jadi, komponen kognitif akan menjelaskan siapa saya yang akan memberi gambaran tentang diri saya. Gambaran diri (self-picture) tersebut akan membentuk citra diri.
  2. Komponen Afektif. Penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri (self-acceptable), serta penghargaan diri (self-esteem) individu.
Komponen kognitif merupakan data yang bersifat objektif, sedangkan komponen afektif merupakan data yang bersifat subjektif. Konsep diri sendiri, terdiri atas :
¢  Citra Diri (self-image). Misalnya, saya seorang pelajar, saya seorang kakak, saya seorang petinju, saya seorang pesilat, tinggi badan saya 170 cm, dsb.
¢  Penghargaan diri (self-esteem) à suatu penilaian, perkiraan, mengenai kepantasan diri (self worth). Misalnya, saya peramah, saya sangat pandai, dsb.
Menurut Matt Jarvis (2005) dalam buku Dr. Sukirno (2012:84), konsep diri terbentuk setelah individu :
1.      Memiliki citra diri yang positif dan konstruktif
2.      Memiliki pandangan menyeluruh tentang dirinya (memahami atas kelebihan dan kekurangannya)
3.      Memiliki ketahanan menghadapi kemungkinan tentang hambatan dan kegagalan
4.      Memiliki rencana hidup yang mantap
William Brooks menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri :
  1. Self Appraisal-Viewing Self an Object. Suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek dalam komunikasi, atau dengan kata lain, adalah kesan kita terhadap diri kita sendiri.
  2. Reaction and Response of others. Konsep diri dipengaruhi oleh reaksi dan respon orang lain terhadap diri kita.
  3. Roles You Play-Role Taking. Peran merupakan seperangkat patokan, yang membatasi perilaku yang mesti dilakukan oleh individu yang menduduki suatu posisi.
  4. Refences Group. Sikap yang menunjukkan rasa tidak senang atau tidak setuju terhadap kehadiran seseorang, biasanya dijadikan sebagai bahan komunikasi dalam penilaian kelompok terhadap prilaku seseorang. Semakin banyak kelompok rujukan yang menganggap diri kita positif, semakin positif konsep diri kita.

Konsep ide atau proses yang memungkinkan seseorang untuk dapat menyerap dan menyaring informasi yang dianggap penting. Seseorang yang banyak menggagaskan ide-ide akan menjadikan dirinya menjadi individu yang kreatif yang akan menghasilkan rumusan-rumusan atau cara-cara baru dalam menghasilkan suatu produk baru. Gagasan atau ide-ide baru yang menjadikan rumusan, cara ataupun penemuan baru akan dapat meningkatkan kualitas dan atau kuantitas, misalnya seorang pelatih yang menemukan metode baru dalam latihan guna meningkatkan hasil latihan untuk mencapai prestasi tinggi.
Menurut Semiawan dkk (2004), kreatifitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hamper tidak mungkin dirumuskan secara tuntas (dalam buku Dr. Sukirno, 2012:85). Dalam pembentukan terjadinya kreatifitas terhadap diri seseorang, maka seluruh sistem otak manusia akan terlibat secara maksimal. Kreatifitas seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan (kecerdasan) seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kreatifitas orang tersebut.

Komponen yang mempengaruhi terjadinya kreatifitas seseorang adalah sebagai berikut:
1.      Kondisi kesadaran yang diperoleh dari ketidak sadaran (intuisi).
2.      Kondisi berfikir rasional seseorang yang terukurkan (berfikir).
3.      Kondisi cipta talen produk baru yang diperoleh dari orang lain, tuntutan keterampilan seseorang yang tinggi (pengindraan).
4.      Kondisi perasaan seseorang, dampak emosi yang menuntut kesadaran diri serta aktualitas diri (perasaan).

Sebagai makhluk yang paling mulia dimuka bumi ini dan diberikan akal fikiran, manusia harus menyadari dirinya yang terlibat secara aktif terhadap pengenalan diri sendiri. Manusia memiliki sifat dinamis yang dapat berubah sesuai dengan kondisi situasi, pengalaman dan konsep diri yang dimilikinya. Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki individu tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan gabungan keyakinan yang dimiliki tentang diri sendiri, konsep diri mencakup komponen fisik, psikologis, sosial dan emosional termasuk apresiasi dan prestasi yang telah dicapai.
Konsep diri merupakan persepsi dan gambaran tentang dirinya yang berkaitan dengan nilai, kemampuan dan keterbatasannya. Dengan demikian, konsep diri dapat dikatakan sebagai gambaran keseluruhan mental termasuk semua pikiran dan perasaan yang dimiliki seseorang. Konsep diri dapat dikatakan sebagai kesadaran akan identitas diri sendiri yang ada dalam pandangan diri sendiri. Sehingga konsep diri merupakan totalitas  dari semua apa yang  dapat dikatakan seseorang tentang dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri, maka ia akan dapat melakukan intropeksi diri atau mawas diri sehingga orang tersebut akan memiliki atau mengetahui batas-batas tentang nilai, norma, keunggulan dan kelemahannya.
Konsep diri dapat diarahkan untuk menimbulkan keyakinan pada diri sendiri (percaya diri). Kepercayaan diri menggambarkan kualitas kepribadian seseorang yang bersumber pada konsep diri. Dengan memiliki konsep diri dengan baik, maka seseorang dapat memantapkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dan hambatan hidup akan kemungkinan menghadapi kesuksesan maupun kegagalan. Untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang perlu dilakukan pembenahan terhadap diri sendiri baik dari segi internal maupun eksternal. Dari segi internal berupa sifat, pemikiran, motif, perasaan untuk membentuk persepsi, sikap dan citra diri. Sedangkan dari segi eksternal dapat dilakukan melalui pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan lingkungan sekitar termasuk hambatan yang dialami.
Citra diri terbentuk melalui faktor internal dan eksternal, faktor internal berkaitan dengan kepribadian seperti sikap, nilai, moral maupun intelektual. Sedangkan faktor eksternal didapat dari kematangan, pengalaman dan hasil belajar atau pendidikan. Persepsi diri merupakan hal yang sangat penting, karena akan dapat mempolakan sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pembinaan secara terarah dan kontinu (terus-menerus), maka konsep diri dapat dikembangkan menuju pada sikap positif, berkaitan dengan motivasi untuk berprestasi, kepercayaan diri, rasa harga diri dan selalu berfikri optimis untuk mendapatkan suatu keberhasilan dalam menggapai tujuan. Setiap individu memiliki konsep diri yang berbeda, sesuai dengan pola pikir individu mengenai dirinya sendiri mengenai kesadaran diri akan kelebihan dan kekurangannya. Jadi yang dimaksud konsep diri adalah seseorang yang mampu memandang dirinya dari segi kekurangan dan kelebihannya serta mampu menerima dan menghargai kekurangan dan kelebihan orang lain.
Pembentukan konsep diri dapat juga dilakukan melalui latihan mental untuk meningkatkan kesiapan dan kematangan dalam menghadapi situasi apapun. Konsep diri dan kepercayaan diri berpengaruh terhadap performa seseorang dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu, seperti saat melakukan pertandingan ataupun perlombaan. Semakin matang konsep diri dan kepercayaan diri seseorang maka akan semakin tinggi pula kesetabilan emosinya, hal tersebut dapat terlihat dari performa berupa sikap dan tingkah laku yang ditampilkan seseorang.
Percaya diri merupakan komponen penting dalam diri seseorang, tetapi kepercayaan diri yang berlebihan atau over cofidence tidak baik. Seseorang yang memiliki over cofidence biasanya congkak dan bertindak semaunya. Seseorang yang memiliki over cofidence akan sombong, menganggap enteng lawan, sehingga atlit yang memiliki tabiat over cofidence dapat mengarah pada hal negatif yang akan dapat merugikan diri sendiri. Saat mengalami kegagalan, sering terjadi frustasi dan pada akhirnya atlet tersebut akan berhenti ditengah jalan sebelum memperoleh prestasi tertinggi.


Konsep diri merupakan komponen kejiwaan yang dibentuk melalui faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan dengan sikap dan kepribadian, sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan, pengalaman dan pendidikan yang diperoleh. Semakin tinggi kepribadian dan pendidikan serta pengalaman seseorang, maka konsep dirinya juga akan semakin tinggi pula.
»»  READMORE...
»»  READMORE...

Kamis, 15 Desember 2011

Goresan tinta

Angin dan Pinisi


Sejuk lembut angin berhembus
terbangkan butir-butir perasaan
melayang pelan dan perlahan
hinggap dan melekat didinding jiwa

saat angin menghantam samudra
terbentuk gelombang menuju pantai
disana aku termenung
menanti kelanjutan hari

ditengah laut
sang pinisi mulai menepi
membawa sebongkah hati
yang telah lama aku dinanti
karna dia lah aku tegak berdiri

Angin,,,,
bertiuplah engkau selalu
agar pinisi cepat menepi
karena tanpa hembusanmu
kokohnya layar tiada arti


by: Marzuki Sugeng Riyadi


Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  
»»  READMORE...
»»  READMORE...

Sabtu, 03 Desember 2011

Drawing EURO 2012

Grup A
1. Polandia
2. Greece
3. Rusia
4. Republic Cheko

Grup B
1. Netherland
2. Denmark
3. Germany
4. Portugal

Grup C
1. Spain
2. Italia
3. Republic Irlandia
4. Croatia

Grup D
1. Ukraina
2. Swedia
3. France
4. England

Grup neraka terjadi pada grup B dimana juara bertahan Netherland, Germany, Portugal dan Denmark berada didalam grup tersebut,
lalu siapakah the "winner of EURO 2012" ?????
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  Grup A
1. Polandia
2. Greece
3. Rusia
4. Republic Cheko

Grup B
1. Netherland
2. Denmark
3. Germany
4. Portugal

Grup C
1. Spain
2. Italia
3. Republic Irlandia
4. Croatia

Grup D
1. Ukraina
2. Swedia
3. France
4. England

Grup neraka terjadi pada grup B dimana juara bertahan Netherland, Germany, Portugal dan Denmark berada didalam grup tersebut,
lalu siapakah the "winner of EURO 2012" ?????
»»  READMORE...
»»  READMORE...

Senin, 28 November 2011

Makalah Bahasa Indonesia "Surat"

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang surat-menyurat.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih banyak kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Zahra A, M.Pd yang telah membimbing kami selama pembuatan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi nasehat, motifasi dan suport baik moril maupun materil.
3. Teman-teman yang turut membantu kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk bahan pembelajaran dikemudian hari.
Akhirnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apa bila dalam makalah ini terdapat kekurangan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini.

Palembang, Oktober 2010
Marzuki Sugeng Riyadi

Pendahuluan

Surat yaitu pernyataan tertulis yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain dan merupakan alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan instansi. Surat-menyurat yaitu kegiatan penanganan surat masuk dan keluar yang meliputi penerimaan, penggolongan, pengarahan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman surat keluar. Mengingat pentingnya surat-menyurat sebagai kegiatan pendukung dalam berbagai kegiatan, maka kami mencoba untuk menjabarkan tentang surat-menyurat.

Makalah ini disusun dengan maksud sebagai kebijakan dasar dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan surat-menyurat, sebagai landasan guna menyusun petunjuk teknis surat-menyurat, untuk menunjang tertib administrasi surat-menyurat, dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan menggunakan surat sesuai dengan ketentuan dengan sebaik-baiknya.

SURAT
Surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu (Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia, 2009 :4). Rumusan lain tentang surat dapat dikemukakan bahwa, surat adalah sehelai kertas bertulis atau lebih yang memuat suatu bahan komunikasi berupa pemberitahuan, permohonan, undangan dan lain-lain yang disampaikan seseorang kepada orang atau pihak lain, baik atas nama pribadi maupun atas karena kedudukannya dalam suatu organisasi, instansi atau perusahaan.
Dalam praktik surat-menyurat senantiasa ada informasi atau pesan yang disampaikan, ada pihak pengirim dan penarima informasi atau pesan, ada media yaitu tulisan, kertas bertulis, pengirim, penerima dan feedback. Surat-menyurat akan terjadi bila minimal ada dua pihak yang saling berkepentingan. Keunggulan dari komunikasi tertulis :
1. Mempunyai bukti tertulis yang autentik.
2. Disajikan dengan lebih matang, bersih dan rapi.
3. Dasar hukumnya kuat.
4. Sulit dimanipulasi.
Sedangkan kelemahannya :
1. Kejadiannya lambat dan tidak secara langsung.
2. Selalu memakai sarana atau alat bantu.
3. Kesalahan tidak langsung dapat dikoreksi.
4. Tidak dapat dibantu dengan gerakan atau mimik muka.
Fungsi surat dalam kehidupan bermasyarakat antara lain :
1. Surat sebagai alat komunikasi tertulis.
2. Surat sebagai alat bukti otentik.
3. Surat sebagai alat pengingat.
4. Surat sebagai pedoman untuk bertindak.
5. Surat sebagai keterangan keamanan.
6. Surat sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan.
7. Surat sebagai duta/wakil organisasi.
Surat juga memegang peranan sebagai barometer kemajuan lembaga. Artinya, surat yang bagus isi dan penampilannya akan memancarkan citra yang baik bagi lembaga yang mengeluarkannya. Akan tetapi, kenyataan dilapangan masih banyak kesalahan yang terjadi dalam penulisan surat. Kesalahan tersebut dapat diminimalisasi dan dihindari, yaitu dengan mengetahui ciri surat. Adapun ciri surat :
1. Menggunakan kertas surat yang tepat dari segi ukuran, jenis dan warna sesuai dengan surat yang akan ditulis.
2. Menggunakan bentuk surat yang setandar.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
4. Menggunakan gaya bahasa yang lugas.
5. Menggunakan bahasa yang jelas.
6. Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat.
7. Menyajikan fakta yang benar dan lengkap.
8. Tidak menggunakan singkatan, kecuali yang lazim dipakai dalam surat-menyurat.
9. Tidak menggunakan kata-kata yang sulit atau istilah yang belum memasyarakat.
Selain itu, agar dapat menjadi penulis surat yang baik, para koresponden harus memenuhi sejumlah persyaratan lagi, yaitu :
1. Mengetahui prosedur surat menyurat secara umum.
2. Menguasai pemakaian bahasa tulis dengan baik.
3. Mengetahui seluk-beluk permasalahan yang akan ditulis.
4. Mengetahui posisi hubungan antara pengirim dan penerima surat.


Penggolongan Surat.
Surat sangat beraneka ragam, dibedakan menurut wujud, jenis, nama dan sifatnya.
1. Penggolongan Surat Menurut Wujudnya.
a. Surat Bersampul.
Surat bersampul adalah surat yang terdiri atas kertas surat beserta sampul/amplopnya.
b. Kartu Pos.
Kartu pos adalah surat berbentuk kartu dengan ukuran 10 cm x 15 cm.
c. Warkat Pos.
Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan surat.
d. Telegram dan Telex.
Telegram adalah tanda/berita yang tercetak dari jarak jauh. Telex berasal dari kata telegrafer exchange yang berarti pertukaran berita.
e. Memo dan Nota.
Memo dan nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern suatu organisasi.
f. Surat Tanda Bukti.
Surat tanda bukti adalah surat khusus yang umumnya berbentuk formulir yang dipakai sebagai tanda bukti suatu kegiatan antara dua belah pihak atau untuk membuktikan keabsahan sesuatu hal.

2. Penggolongan Surat Menurut Pemakaiannya.
a. Surat pribadi.
Surat pribadi adalah surat dari perseorangan kepada orang lain atau kepada organisasi.
Surat pribadi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Surat pribadi yang isinya bersifat pribadi, yaitu surat yang dikirim kepada teman atau kepada kerabat/keluarga.
2. Surat pribadi yang isinya bersifat resmi, yaitu surat yang dikirim kepada pejabat suatu instansi atau kepada organisasi.

b. Surat Pemerintah.
Surat pemerintah adalah surat resmi yang terutama dipergunakan oleh instansimpemerintah.
c. Surat Bisnis.
Surat bisnis adalah surat yang terutama dipakai oleh perusahaan untuk urusan perdagangan atau jual beli.
d. Surat Sosial.
Surat sosial adalah surat yang dipakai oleh organisasi kemasyarakatan.

3. Penggolongan Surat Menurut Banyaknya Sasaran Yang Dituju.
Penggolongan surat berdasarkan sasaran dibagi menjadi :
a. Surat biasa, yaitu surat yang ditujukan kepada satu atau beberapa orang/organisasi.
b. Surat edaran dan surat pengumuman, yaitu surat yang ditujukan kepada orang atau organisasi yang jumlahnya banyak.

4. Penggolongan Surat Menurut Isi dan Maksudnya.
Setiap surat pasti memiliki maksud yang akan disampaikan kepada pihak yang dituju. Contohnya surat permohonan, surat penuntutan, surat pesanan dan surat keterangan.

5. Penggolongan Surat Menurut Sifatnya.
a. Surat Biasa.
Surat biasa asalah surat yang isinya bersifat biasa, maksudnya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
b. Surat Konfederasial.
Surat konfederasial adalah surat untuk kalangan terbatas.
c. Surat Rahasia.
Surar rahasia adalah surat yang hanya boleh dibuka dan hanya boleh diketahui isinya oleh orang yang dituju.

6. Penggolongan Surat Menurut Urgensi Penyelesaiannya.
a. Surat Biasa.
Surat biasa adalah surat yang diperlakukan secara biasa.
b. Surat Segera/Ekspres.
Surat segera/ekspres adalah surat yang memerlukan penyelesaian dengan segera, tetapi tidak se-urgent surat kilat.
c. Surat Kilat.
Surat kilat adalah surat yang memerlukan penyelesaian sangat segera.

Bentuk Surat.
Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola atau patron surat yang ditentukan oleh atak (layout) bagian-bagian surat. Seluruh surat berperihal harus ditulis dengan menggunakan 3 (tiga) bentuk utama, yaitu :
1. Bentuk resmi Indonesia (official style).
2. Bentuk lurus (block style).
3. Bentuk bertakuk (indent style).
Ketiga bentuk utama diatas masing-masing mempunyai variasi bentuk, yaitu :
1. Bentuk resmi Indonesia.
2. Bentuk lurus penuh.
3. Bentuk lurus.
4. Bentuk setengah lurus.
5. Bentuk lekuk.
6. Bentuk alenia menggantung.



1. Bentuk resmi Indonesia.


keterangan:
1. Kepala surat. Nomor.
2. Tanggal bulan dan tahun.
3. Nama dan alamat yang dituju.
4. Salam pembuka. Tubuh surat
5. Salam penutup.
6. Jabatan pengirim surat.
7. Nama pengirim.
8. Tembusan.

2. Bentuk lurus penuh.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

3. Bentuk lurus.


Ket :
1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

4. Bentuk setengah lurus.


Ket :
1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

5. Bentuk lekuk.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka.
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan pengetik.

6. Bentuk alenia menggantung.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka.
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Iinisial pengonsep dan pengetik.
Baca Terusannya »»   Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/cara-membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz2FxHQZvoq
»»  
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang surat-menyurat.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih banyak kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Zahra A, M.Pd yang telah membimbing kami selama pembuatan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi nasehat, motifasi dan suport baik moril maupun materil.
3. Teman-teman yang turut membantu kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk bahan pembelajaran dikemudian hari.
Akhirnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apa bila dalam makalah ini terdapat kekurangan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini.

Palembang, Oktober 2010
Marzuki Sugeng Riyadi

Pendahuluan

Surat yaitu pernyataan tertulis yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain dan merupakan alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan instansi. Surat-menyurat yaitu kegiatan penanganan surat masuk dan keluar yang meliputi penerimaan, penggolongan, pengarahan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman surat keluar. Mengingat pentingnya surat-menyurat sebagai kegiatan pendukung dalam berbagai kegiatan, maka kami mencoba untuk menjabarkan tentang surat-menyurat.

Makalah ini disusun dengan maksud sebagai kebijakan dasar dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan surat-menyurat, sebagai landasan guna menyusun petunjuk teknis surat-menyurat, untuk menunjang tertib administrasi surat-menyurat, dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan menggunakan surat sesuai dengan ketentuan dengan sebaik-baiknya.

SURAT
Surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu (Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Indonesia, 2009 :4). Rumusan lain tentang surat dapat dikemukakan bahwa, surat adalah sehelai kertas bertulis atau lebih yang memuat suatu bahan komunikasi berupa pemberitahuan, permohonan, undangan dan lain-lain yang disampaikan seseorang kepada orang atau pihak lain, baik atas nama pribadi maupun atas karena kedudukannya dalam suatu organisasi, instansi atau perusahaan.
Dalam praktik surat-menyurat senantiasa ada informasi atau pesan yang disampaikan, ada pihak pengirim dan penarima informasi atau pesan, ada media yaitu tulisan, kertas bertulis, pengirim, penerima dan feedback. Surat-menyurat akan terjadi bila minimal ada dua pihak yang saling berkepentingan. Keunggulan dari komunikasi tertulis :
1. Mempunyai bukti tertulis yang autentik.
2. Disajikan dengan lebih matang, bersih dan rapi.
3. Dasar hukumnya kuat.
4. Sulit dimanipulasi.
Sedangkan kelemahannya :
1. Kejadiannya lambat dan tidak secara langsung.
2. Selalu memakai sarana atau alat bantu.
3. Kesalahan tidak langsung dapat dikoreksi.
4. Tidak dapat dibantu dengan gerakan atau mimik muka.
Fungsi surat dalam kehidupan bermasyarakat antara lain :
1. Surat sebagai alat komunikasi tertulis.
2. Surat sebagai alat bukti otentik.
3. Surat sebagai alat pengingat.
4. Surat sebagai pedoman untuk bertindak.
5. Surat sebagai keterangan keamanan.
6. Surat sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan.
7. Surat sebagai duta/wakil organisasi.
Surat juga memegang peranan sebagai barometer kemajuan lembaga. Artinya, surat yang bagus isi dan penampilannya akan memancarkan citra yang baik bagi lembaga yang mengeluarkannya. Akan tetapi, kenyataan dilapangan masih banyak kesalahan yang terjadi dalam penulisan surat. Kesalahan tersebut dapat diminimalisasi dan dihindari, yaitu dengan mengetahui ciri surat. Adapun ciri surat :
1. Menggunakan kertas surat yang tepat dari segi ukuran, jenis dan warna sesuai dengan surat yang akan ditulis.
2. Menggunakan bentuk surat yang setandar.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
4. Menggunakan gaya bahasa yang lugas.
5. Menggunakan bahasa yang jelas.
6. Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat.
7. Menyajikan fakta yang benar dan lengkap.
8. Tidak menggunakan singkatan, kecuali yang lazim dipakai dalam surat-menyurat.
9. Tidak menggunakan kata-kata yang sulit atau istilah yang belum memasyarakat.
Selain itu, agar dapat menjadi penulis surat yang baik, para koresponden harus memenuhi sejumlah persyaratan lagi, yaitu :
1. Mengetahui prosedur surat menyurat secara umum.
2. Menguasai pemakaian bahasa tulis dengan baik.
3. Mengetahui seluk-beluk permasalahan yang akan ditulis.
4. Mengetahui posisi hubungan antara pengirim dan penerima surat.


Penggolongan Surat.
Surat sangat beraneka ragam, dibedakan menurut wujud, jenis, nama dan sifatnya.
1. Penggolongan Surat Menurut Wujudnya.
a. Surat Bersampul.
Surat bersampul adalah surat yang terdiri atas kertas surat beserta sampul/amplopnya.
b. Kartu Pos.
Kartu pos adalah surat berbentuk kartu dengan ukuran 10 cm x 15 cm.
c. Warkat Pos.
Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan surat.
d. Telegram dan Telex.
Telegram adalah tanda/berita yang tercetak dari jarak jauh. Telex berasal dari kata telegrafer exchange yang berarti pertukaran berita.
e. Memo dan Nota.
Memo dan nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern suatu organisasi.
f. Surat Tanda Bukti.
Surat tanda bukti adalah surat khusus yang umumnya berbentuk formulir yang dipakai sebagai tanda bukti suatu kegiatan antara dua belah pihak atau untuk membuktikan keabsahan sesuatu hal.

2. Penggolongan Surat Menurut Pemakaiannya.
a. Surat pribadi.
Surat pribadi adalah surat dari perseorangan kepada orang lain atau kepada organisasi.
Surat pribadi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Surat pribadi yang isinya bersifat pribadi, yaitu surat yang dikirim kepada teman atau kepada kerabat/keluarga.
2. Surat pribadi yang isinya bersifat resmi, yaitu surat yang dikirim kepada pejabat suatu instansi atau kepada organisasi.

b. Surat Pemerintah.
Surat pemerintah adalah surat resmi yang terutama dipergunakan oleh instansimpemerintah.
c. Surat Bisnis.
Surat bisnis adalah surat yang terutama dipakai oleh perusahaan untuk urusan perdagangan atau jual beli.
d. Surat Sosial.
Surat sosial adalah surat yang dipakai oleh organisasi kemasyarakatan.

3. Penggolongan Surat Menurut Banyaknya Sasaran Yang Dituju.
Penggolongan surat berdasarkan sasaran dibagi menjadi :
a. Surat biasa, yaitu surat yang ditujukan kepada satu atau beberapa orang/organisasi.
b. Surat edaran dan surat pengumuman, yaitu surat yang ditujukan kepada orang atau organisasi yang jumlahnya banyak.

4. Penggolongan Surat Menurut Isi dan Maksudnya.
Setiap surat pasti memiliki maksud yang akan disampaikan kepada pihak yang dituju. Contohnya surat permohonan, surat penuntutan, surat pesanan dan surat keterangan.

5. Penggolongan Surat Menurut Sifatnya.
a. Surat Biasa.
Surat biasa asalah surat yang isinya bersifat biasa, maksudnya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
b. Surat Konfederasial.
Surat konfederasial adalah surat untuk kalangan terbatas.
c. Surat Rahasia.
Surar rahasia adalah surat yang hanya boleh dibuka dan hanya boleh diketahui isinya oleh orang yang dituju.

6. Penggolongan Surat Menurut Urgensi Penyelesaiannya.
a. Surat Biasa.
Surat biasa adalah surat yang diperlakukan secara biasa.
b. Surat Segera/Ekspres.
Surat segera/ekspres adalah surat yang memerlukan penyelesaian dengan segera, tetapi tidak se-urgent surat kilat.
c. Surat Kilat.
Surat kilat adalah surat yang memerlukan penyelesaian sangat segera.

Bentuk Surat.
Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola atau patron surat yang ditentukan oleh atak (layout) bagian-bagian surat. Seluruh surat berperihal harus ditulis dengan menggunakan 3 (tiga) bentuk utama, yaitu :
1. Bentuk resmi Indonesia (official style).
2. Bentuk lurus (block style).
3. Bentuk bertakuk (indent style).
Ketiga bentuk utama diatas masing-masing mempunyai variasi bentuk, yaitu :
1. Bentuk resmi Indonesia.
2. Bentuk lurus penuh.
3. Bentuk lurus.
4. Bentuk setengah lurus.
5. Bentuk lekuk.
6. Bentuk alenia menggantung.



1. Bentuk resmi Indonesia.


keterangan:
1. Kepala surat. Nomor.
2. Tanggal bulan dan tahun.
3. Nama dan alamat yang dituju.
4. Salam pembuka. Tubuh surat
5. Salam penutup.
6. Jabatan pengirim surat.
7. Nama pengirim.
8. Tembusan.

2. Bentuk lurus penuh.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

3. Bentuk lurus.


Ket :
1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

4. Bentuk setengah lurus.


Ket :
1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan penulis.

5. Bentuk lekuk.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal.
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka.
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Inisial pengonsep dan pengetik.

6. Bentuk alenia menggantung.


Ket :

1. Kepala surat.
2. Nomor surat.
3. Tanggal
4. Alamat tujuan.
5. Hal/perihal.
6. Salam pembuka.
7. Isi surat.
8. Salam penutup.
9. Nama organisasi yang mengeluarkan surat.
10. Nama penandatangan.
11. Jabatan penandatangan.
12. Lampiran.
13. Tembusan.
14. Iinisial pengonsep dan pengetik.
»»  READMORE...
»»  READMORE...