Angin dan Pinisi
Sejuk lembut angin berhembus
terbangkan butir-butir perasaan
melayang pelan dan perlahan
hinggap dan melekat didinding jiwa
saat angin menghantam samudra
terbentuk gelombang menuju pantai
disana aku termenung
menanti kelanjutan hari
ditengah laut
sang pinisi mulai menepi
membawa sebongkah hati
yang telah lama aku dinanti
karna dia lah aku tegak berdiri
Angin,,,,
bertiuplah engkau selalu
agar pinisi cepat menepi
karena tanpa hembusanmu
kokohnya layar tiada arti
by: Marzuki Sugeng Riyadi
Sejuk lembut angin berhembus
terbangkan butir-butir perasaan
melayang pelan dan perlahan
hinggap dan melekat didinding jiwa
saat angin menghantam samudra
terbentuk gelombang menuju pantai
disana aku termenung
menanti kelanjutan hari
ditengah laut
sang pinisi mulai menepi
membawa sebongkah hati
yang telah lama aku dinanti
karna dia lah aku tegak berdiri
Angin,,,,
bertiuplah engkau selalu
agar pinisi cepat menepi
karena tanpa hembusanmu
kokohnya layar tiada arti
by: Marzuki Sugeng Riyadi
Angin dan Pinisi
Sejuk lembut angin berhembus
terbangkan butir-butir perasaan
melayang pelan dan perlahan
hinggap dan melekat didinding jiwa
saat angin menghantam samudra
terbentuk gelombang menuju pantai
disana aku termenung
menanti kelanjutan hari
ditengah laut
sang pinisi mulai menepi
membawa sebongkah hati
yang telah lama aku dinanti
karna dia lah aku tegak berdiri
Angin,,,,
bertiuplah engkau selalu
agar pinisi cepat menepi
karena tanpa hembusanmu
kokohnya layar tiada arti
by: Marzuki Sugeng Riyadi
Sejuk lembut angin berhembus
terbangkan butir-butir perasaan
melayang pelan dan perlahan
hinggap dan melekat didinding jiwa
saat angin menghantam samudra
terbentuk gelombang menuju pantai
disana aku termenung
menanti kelanjutan hari
ditengah laut
sang pinisi mulai menepi
membawa sebongkah hati
yang telah lama aku dinanti
karna dia lah aku tegak berdiri
Angin,,,,
bertiuplah engkau selalu
agar pinisi cepat menepi
karena tanpa hembusanmu
kokohnya layar tiada arti
by: Marzuki Sugeng Riyadi